Apa itu DNS?

apa itu dns

DNS adalah singkatan dari Domain Name System, sebuah layanan yang mengubah nama domain (misal : google.com)menjadi alamat IP (142.250.189.174). Nama domain adalah alamat yang mudah dibaca atau diingat manusia yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi situs web, sedangkan alamat IP adalah alamat numerik yang digunakan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain di internet.

Table of Contents

DNS adalah bagian penting dari cara kerja internet. Tanpa DNS, kita harus mengingat semua alamat IP website ketika ingin mengakses untuk memuat konten di browser. Berkat DNS pula, pengguna tidak perlu memperbarui bookmark atau alamat IP baru ketika situs web mengubah alamat IP.

Cara kerja DNS

DNS merupakan hierarki server yang menerjemahkan nama situs yang mayoritas pengguna lebih mengingat seperti google.com, menjadi alamat numerik yang dapat dibaca komputer, 142.250.189.174. Ada 4 server utama yang berperan dalam proses menerjemahkan nama situs ke alamat IP. Berikut adalah 4 server utama tersebut:

  • DNS Resolver Server (recursive DNS Server) : server menerima kueri berupa nama host dari browser web atau aplikasi lain dan kemudian bertanggung jawab untuk melacak alamat IP untuk nama host tersebut dengan meminta alamat dari server DNS lain, dan memelihara cache dari respons yang diterima.
  • Root DNS Server (Root Name Server) : server ini menanggapi permintaan langsung dan dapat mengarahkan permintaan ke server yang sesuai dengan TLD(Top Level Domain) dari nama domain yang diterimanya. Misalnya, jika menerima nama situs komputerbasic.com, maka akan mengarahkan ke .com TLD Name server.
  • TLD Name Server : pada name server ini menghosting bagian terakhir dari nama host (misal .com, .net, .id). Pancarian akan menjadi lebih spesifik misal, nama komputerbasic.com akan mencari pada .com TLD name server kemudian mengarahkan ke Authoritative Name Server.
  • Authoritative Name Server : server yang berisi kumpulan DNS record. Server ini mengambil nama domain dan subdomain, dan jika memiliki akses ke DNS record, kemudian alamat IP dikembalikan ke DNS Resolver.
cara kerja dns

Jenis layanan DNS

Ada dua jenis layanan DNS yang ditemukan di Internet. Masing-masing layanan ini menangani kueri DNS secara berbeda, bergantung pada fungsinya.

Recursive DNS resolver: adalah server DNS yang merespons query dan mencari Authoritative Name Server atau cache DNS yang berisi hasil query.

Authoritative DNS server : adalah berisi hasil DNS query. Oleh karena itu, jika kamu meminta Authoritative DNS server untuk salah satu alamat IP-nya, ia tidak perlu meminta server lain. Authoritative Name Server adalah otoritas terakhir untuk nama dan alamat IP.

Apa saja jenis DNS Query?

DNS Query adalah pesan yang dikirim oleh klien ke server DNS atau antara dua server DNS. Kueri DNS dapat berupa salah satu dari berikut ini:

  • Recursive query : permintaan dari klien untuk situs web yang harus direspon dengan Alamat IP atau konfirmasi bahwa server DNS tidak mengetahui alamat IP ini.
  • Iterative query : Dengan iterative query, server DNS akan memberikan jawaban terbaik yang akan dialamatkan ke klien. Jika alamat IP tidak ditemukan di server DNS, itu akan mengembalikan rujukan Authoritative Name Server atau TLD Name Server. Proses iteratifnya akan terus berlanjut hingga mendapat respon atau batas waktu habis.
  • Non-recursive query : query digunakan DNS resolver dimana sudah mengetahui alamat IP karena otoritatif terhadap DNS record, atau karena DNS record ada di dalam cache-nya. Respon segera dikirim ke klien.
iterative query

Apa itu cache DNS caching?

DNS Cache adalah sekumpulan nama domain dan alamat IP yang pernah kamu kunjungi yang disimpan di komputer, meniadakan kebutuhan untuk meminta pelacakan ulang alamat IP. Misal, setiap pengguna pengguna membuka situs komputerbasic.com, kemudian DNS harus meminta Authoritative Name Server untuk Komputerbasic, maka lalu lintas yang dihasilkan akan cukup besar. Hal ini menjadi menjadi alasan utama adanya DNS caching. DNS Caching melayani dua tujuan utama:

  • Mempercepat DNS Query
  • Mengurangi bandwidth DNS Query di internet

Namun, masalah yang timbul karena DNS caching :

  • Ketika terjadi perubahan DNS butuh beberapa waktu agar cache semua server DNS diperbarui dengan data IP terbaru.
  • DNS Caching rawan serangan dari peretas

Beberapa jenis caching hidup berdampingan di Internet:

  • Browser DNS caching : Browser modern memiliki fungsi caching bawaan. Menyelesaikan DNS Query dengan cache lokal yang cepat dan efisien.
  • OS DNS caching : Komputer Anda adalah klien DNS, dan berisi layanan yang menangani query dan DNS Resolver. Cache DNS ini juga bersifat lokal, sehingga cepat dan tidak memerlukan bandwidth apa pun.
  • DNS caching pada recursive DNS: setiap recursive DNS memiliki cache DNS sendiri, dan menyimpan semua alamat IP yang diketahuinya untuk memproses permintaan di lain waktu.
Penulis: Abdullah FeryantoEditor: Tomi Andri Kurniawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *