GPT vs MBR, Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan?

Ketika Anda mencoba menginstal disk baru di Windows 11 atau Windows 10, Anda akan diberikan pilihan untuk menggunakan MBR atau GPT. Dalam panduan ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara GPT dan MBR serta membantu Anda menentukan pilihan yang tepat untuk PC Anda.

Secara mendasar, MBR dan GPT adalah dua skema partisi disk. Partisi disk adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan setiap bagian yang ada pada satu unit penyimpanan data fisik, seperti harddisk. Jadi, ketika Anda membuat partisi pada disk, anda dapat memilih antara MBR dan GPT. Keduanya menawarkan cara yang berbeda dalam membuat dan mengelola tabel partisi harddisk serta memiliki fungsi yang berbeda. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut perbedaan tersebut untuk membantu anda membuat keputusan yang tepat.

Table of Contents

Apa itu MBR?

MBR singkatan dari Master Boot Record dan merupakan skema partisi untuk media penyimpanan di sistem komputer yang dikembangkan oleh IBM dan telah digunakan sejak tahun 1983. Istilah MBR sendiri mengacu pada sektor boot khusus yang terletak di satu sektor 512-byte di awal unit penyimpanan. Sektor khusus ini tidak hanya berisi bootloader untuk sistem operasi yang diinstal, tetapi juga informasi penting tentang partisi logis drive. Ini adalah bagian penting yang memungkinkan sistem operasi untuk mem-boot dan mengelola disk secara efisien.

Bootloader adalah potongan kode kecil sangat berguna yang biasanya memuat partisi boot lain yang lebih besar. Jika Anda telah menginstal Windows, beberapa bit pertama dari bootloader Windows berada di sini. Artinya, jika MBR tertimpa, anda mungkin perlu memperbaikinya agar Windows dapat melakukan booting dengan benar.

MBR masih digunakan hingga saat ini, karena kompatibilitasnya di berbagai versi Windows dan sistem operasi lainnya. Namun, skema MBR sudah cukup tua sehingga menciptakan kekurangan dan kelemahan.

Kelebihan MBR

  • MBR cocok digunakan untuk komputer dan sistem operasi lama karena bekerja sempurna dengan firmware BIOS yang banyak digunakan di komputer lama.
  • MBR digunakan sejak tahun 80-an, sehingga sebagian pengguna sudah sangat familiar dengan cara pengaturannya. Bahkan, ketika Windows bermasalah dan mencari solusi, mungkin yang anda dapatkan adalah solusi yang hanya bekerja untuk skema partisi MBR.
  • MBR sangat sederhana dan ringan karena hanya menempati sedikit ruang (sektor tunggal 512-byte) pada drive penyimpanan. Selain itu, mudah diperbaiki jika terjadi masalah. Hal ini menjadi alasan mengapa MBR tetap menjadi favorit banyak orang.

Kekurangan MBR

  • MBR hanya mampu menangani disk dengan ukuran maksimal 2 terabyte (TB).
  • Anda hanya bisa membuat 4 partisi primer. Jika ingin lebih banyak, anda bisa membuat partisi extended.
  • MBR tidak memiliki mekanisme bawaan untuk pemeriksaan redundansi data atau integritas. Jika MBR atau tabel partisi mengalami kerusakan, hal ini dapat menyebabkan kehilangan data atau masalah saat booting.

Apa itu GPT?

GPT adalah singkatan dari GUID Partition Table. Ini merupakan standar baru yang menggantikan MBR, dengan keunggulan utama penggunaan Penanda Unik Global (GUID) untuk setiap partisi. GUID adalah string acak yang sangat panjang, sehingga setiap partisi GPT di seluruh dunia mungkin memiliki pengidentifikasi uniknya sendiri.

Dengan GPT, Anda bisa membuat jumlah partisi yang tidak terbatas secara teori, meskipun sebagian besar sistem operasi membatasinya hingga 128 partisi. Ini adalah salah satu kelebihan GPT dibandingkan MBR. Selain itu, MBR hanya mendukung ukuran partisi hingga 2 Terabyte, sementara GPT memungkinkan anda memiliki partisi yang bisa mencapai hingga 9,44 ZB (Zettabyte) atau sekitar 9 miliar Terabyte. Namun, perlu dicatat bahwa Windows membatasi ukuran maksimum partisi GPT menjadi 18 EB (Exabyte).

Secara struktural, GPT menyimpan informasi organisasi disk tidak hanya di awal harddisk tetapi juga di akhir drive. Fitur penting ini, yang dikenal sebagai redundansi, memungkinkan pemulihan sistem operasi jika data pada blok header awal mengalami kerusakan.

GPT sangat erat kaitannya dengan UEFI, yang merupakan firmware terbaru yang menggantikan BIOS lama. Di banyak komputer modern, jika anda ingin menggunakan drive dengan MBR, anda harus masuk UEFI, kemudian mengaktifkan mode CMS (Compatibility Support Module) atau legacy boot. Jika mode ini tidak diaktifkan, sistem operasi tidak akan bisa boot dari drive tersebut.

Kelebihan GPT

  • Memungkinkan jumlah partisi yang hampir tidak terbatas tergantung sistem operasi.
  • Mendukung drive lebih dari 2TB.
  • GPT menyimpan banyak salinan struktur data penting di disk, sehingga lebih memungkinkan untuk dipulihkan jika data rusak.
  • GPT menggunakan checksum CRC32 untuk memverifikasi integritas data. Jika data mengalami kerusakan, GPT dapat mendeteksi masalah tersebut dan mencoba memulihkan data yang rusak dari lokasi lain di disk.

Kekurangan GPT

  • Komputer lama yang masih menggunakan BIOS memiliki dukungan yang terbatas atau bahkan tidak cocok dengan GPT.
  • Sistem operasi lama tidak mendukung GPT, misalnya Windows XP 32-bit dan sebelumnya.

Perbedaan GPT dan MBR

MBRGPT
Kapasitas Maksimum2 TB9,4 ZB, dibatasi Windows 18 EB
Partisi Maksimum4 Partisi Primer128 Partisi primer (Windows), tetapi secara teori tidak terbatas
KompatibilitasLuas, terutama dengan sistem dan BIOS lamaModern, bekerja dengan UEFI
Redudansi DataTidak ada mekanisme bawaanMenyimpan salinan tabel partisi di awal dan akhir disk
Integritas DataTidak ada pemeriksaan IntegritasMenggunakan cyclic redundancy check (CRC) untuk verifikasi data
Dukungan Firmware BIOS, di UEFI harus mengaktifkan CSMUEFI

Kesimpulan

Sudah jelas bahwa GPT adalah skema partisi terbaik dan paling mutakhir. Jadi, jika anda menggunakan komputer dengan firmware UEFI dan sistem operasi yang mendukung GPT seharusnya anda menggunakan skema partisi GPT di disk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *