Sejarah Media Penyimpanan Data

sejarah media penyimpanan

Saat ini media penyimpanan data telah mengalami transformasi yang luar biasa. Dulu media penyimpanan data hanyalah dari kartu berlubang, dan sekarang kita telah mengenal apa yang disebut dengan media penyimpanan awan. Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai perjalanan media penyimpanan data dari waktu ke waktu, mulai dari era kartu berlubang hingga era modern di mana data dapat disimpan dan diakses melalui penyimpanan awan.

Table of Contents

Media penyimpanan data di masa lalu

Media penyimpanan terus berkembang, dari yang awalnya hanya kurang dari 1 Kilobite (Kb) hingga sekarang yang telah mencapai satuan Terabyte (TB). Selain itu, kecepatan transfer juga semakin tinggi dengan ukuran yang semakin kecil.

Kartu Berlubang dan Pita kertas berlubang

Herman Hollerith, seorang ahli statistik Amerika, menciptakan mesin tabulasi kartu berlubang yang dapat merekam hingga 960 bit untuk mengumpulkan dan menghitung data sensus. Ditemukannya mesin ini menandai awal dari era sistem pemrosesan data semi otomatis.

Pita kertas berlubang adalah peningkatan kapasitas penyimpanan dan kecepatan baca dari kartu berlubang. Jika ukuran standar untuk kartu berlubang saat itu adalah sekitar 7,6 x 12,7 cm, pita kertas berlubang bisa mencapai beberapa meter.

Kartu berlubang dan pita kertas berlubang berfungsi sebagai perangkat input dan output pada awal komputasi. Lubang berarti bernilai 1 dan tanpa lubang adalah 0, yang melambangkan kode biner. Kartu lalu dimasukkan ke dalam komputer melalui pemindaian fotoelektrik.

Kartu berlubang dan pita kertas berlubang berperan penting terhadap sejarah perkembangan perangkat penyimpanan data, karena menyediakan dasar dan metode standar untuk memasukkan dan menyimpan informasi pada awal komputasi.

Pita Magnetik

Pita magnetik ditemukan oleh Fritz Pfleumer, seorang insinyur asal Jerman pada tahun 1928. Penemuan ini merupakan tonggak penting dalam perkembangan media penyimpanan data, karena menjadi fondasi bagi perkembangan media penyimpanan magnetik modern. Selain itu, pita magnetik memiliki peningkatan kapasitas, ketahanan, dan kecepatan akses dibanding kartu berlubang. Satu pita magnetik bisa menggantikan 10.000 kartu kertas berlubang. Selain itu, kelemahan dari kartu kertas adalah sangat rapuh, sehingga mudah rusak.

Pita magnetik adalah partikel magnet yang ditempel pada pita kertas atau plastik. Awalnya, pita magnetik untuk merekam audio. Pada tahun 1951, pita magnetik mulai digunakan untuk penyimpanan data komputer. Satu kaset berdurasi 90 menit bisa merekam sekitar 660KB data di setiap sisi.

Memori drum

credit : wikipedia.com by Liftarn

Penemu memori drum adalah Gustav Tauscheck seorang insinyur Austrai dari IBM. Panjangnya 16 inci, dengan 40 trek yang dapat berputar dengan kecepatan 12.500 putaran per menit. Kapasitas penyimpanan hanya 10 KB. Meskipun ini sangat kecil, namun memori drum merupakan inovasi yang luar biasa pada zamannya karena memberikan kemampuan menyimpan data lebih besar dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode sebelumnya. Pada 1960-an, kapasitasnya berkembang menjadi beberapa MB.

Memori drum adalah perangkat fisik yang terdiri dari tabung logam yang dilapisi dengan magnet untuk menyimpan data. Tabung berputar dan diatasnya terdapat kepala baca tulis yang bergerak untuk merekam atau mengakses data pada track yang diinginkan.

Memori inti magnetik

credit: wikipedia.com by Konstantin Lanzet

Pada tahun 1949, Dr. An Wang dari Universitas Harvard merealisasikan teknologi baca tulis untuk memori inti magnetik dengan menggunakan kawat magnetik yang dijalin membentuk cincin kecil (toroid) sebagai elemen penyimpanan. Prinsip kerjanya, inti magnetik dapat menghasilkan dua arah magnetisasi yang berlawanan menurut arah arus selama magnetisasi, dan menggunakan ini sebagai status 0 dan 1 untuk merekam data. Memori inti magnetik adalah versi awal dari RAM yang digunakan hingga tahun 1970-an. Kapasitasnya hanya beberapa ratus byte dan harganya sangat mahal. Selanjutnya, teknologi ini digantikan dengan memori semikonduktor yang lebih efisien dan murah.

Hard Disk Drive (HDD)

Tim R&D dari IBM yang dipimpin oleh Reynold B. Johson mengembangkan hard disk pertama di dunia, yang bernama IBM 305 RAMAC. Hard disk ini menggunakan piringan 24 inci sebanyak 50 piringan dan berkapasitas hanya 5 MB. Ukurannya sebesar 2 lemari es dengan bobot mencapai satu ton. IBM 305 305 RAMAC mendorong industri komputer untuk lebih fokus pada pengembangan dan peningkatan teknologi hard disk. Sekarang, seiring perkembangan teknologi, hard disk PC desktop yang berukuran 3,5 inci kapasitasnya mencapai 18TB.

Floppy Disk

IBM melihat kebutuhan akan media penyimpanan yang bisa dilepas dan mudah dibawa. Pada tahun 1967, tim yang dipimpin Alan Shugart mengembangkan floppy disk atau yang sekarang dikenal sebagai disket. Pada tahun 1971, IBM memperkenalkan floppy disk dengan diameter 8 inci dan kapasitas 80 KB. Floppy disk ini hanya mendukung hanya baca (read-only).

Setelah keluar dari IBM, Alan Shugart kemudian mengembangkan Floppy disk yang mendukung baca-tulis pada tahun 1972. Karena ukuran yang terlalu besar, pada tahun 1976 Floppy disk berukuran 5,25 inci dikembangkan. Ukuran disket 3,5 inci dengan kapasitas 1,44 MB yang masih populer di awal tahun 2000an, baru dikenalkan pada tahun 1980-an.

CD-ROM

Sony dan Philips merilis CDP-101 yang merupakan pemutar audio CD komersial pertama di dunia pada tahun 1982. Semenjak itu, CD menjadi sangat populer. CD pertama ditemukan oleh James Russel, seorang fisikawan Amerika, dan pencinta musik, pada tahun 1966. CD-ROM merupakan sebuah inovasi dalam media penyimpanan dengan menggabungkan teknologi cakram optik yang memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada floppy disk.

CD memiliki standar diameter 12cm dengan kemampuan merekam audio selama 80 menit atau 700MB. Saat ini, teknologi CD terus berkembang. Mulai dari teknologi CD-ROM, DVD, D9, D18, dan Blu-ray yang memiliki kemampuan menyimpan hingga 128GB telah hadir di pasaran. Sejak peluncurannya, CD sangat populer hingga akhirnya mulai meredup setelah peluncuran iTunes dan Spotify pada tahun 2008.

Media penyimpanan yang umum digunakan sekarang

Perkembangan dunia teknologi menuntut media penyimpanan dengan kecepatan akses tinggi dan kapasitas yang besar dengan ukuran yang mudah dibawa ke mana saja. Berikutnya, mari kita cermati media penyimpanan yang pada umumnya digunakan saat ini.

Solid State Drive

credit : wikipedia.com by Qurren

Usaha untuk menciptakan SSD sudah dimulai pada tahun1970-an. Namun, teknologi semikonduktor masih terlalu muda dan harganya terlalu mahal untuk diterapkan di komputer selain super komputer. Pengembangan memori flash dimulai pada tahun 1980 oleh Insinyur Fujio Masuoka untuk perusahaan Toshiba. Pada tahun 1987, mereka akhirnya memperkenalkan SSD berbasis flash komersial pertama.

Pada tahun 1991, Sandisk ikut meramaikan pasar SSD dengan media penyimpanan berukuran 20MB dan harganya USD 1000. Meskipun SSD komersial sudah hadir sejak 30 tahun lalu, SSD baru banyak digunakan setelah tahun 2010. Tentu saja hal ini karena harga per kapasitasnya masih terlalu mahal dibandingkan hard disk. Sekarang, SSD dengan kapasitas 1TB harganya kurang dari 1juta rupiah dan telah menjadi standar baru media penyimpanan pada laptop dan PC.

SSD memiliki kelebihan dibandingkan Hard disk,diantaranya kecepatan baca dan tulis yang cepat, tahan guncangan, konsumsi daya yang rendah, tidak bising, dan ringan. Kelemahannya, SSD memiliki batas jumlah penghapusan dan penulisan.

Teknologi SSD juga terus berkembang. Teknologi SSD NVMe (Non-Volatile Memory Express) dengan ukuran kecil dan tipis, menawarkan kecepatan transfer yang lebih tinggi melalui antarmuka PCIe.

Kartu SD – kartu memori berbasis teknologi flash semikonduktor

Kartu SD pertama kali dikenalkan oleh Panasonic, Toshiba, dan SanDisk pada tahun 1999. Awalnya, kartu SD hanya memiliki kapasitas 2 sampai 8 MB. Seiring waktu, kapasitas terus meningkat dan sekarang telah tersedia kartu SD dengan kapasitas 1TB.

Kartu SD saat ini banyak digunakan untuk perangkat ponsel dan kamera digital. Semakin tingginya kualitas kamera dalam memotret dan merekam membuat kebutuhan kartu SD berkapasitas tinggi terus meningkat. Keunggulan kartu SD adalah ukurannya yang sangat kecil, kecepatan transfer tinggi, daya tahan dan kompatibilas yang luas.

Flashdisk

USB flash drive atau yang lebih kita kenal dengan sebutan flashdisk pertama kali muncul di pasaran pada tahun 2000. Kapasitasnya awalnya hanya 8 MB. Seiring perkembangan teknologi, kapasitas terus meningkat dan sekarang flashdisk 2TB telah tersedia pasaran.

Keunggulan flashdisk adalah ukuran yang kecil, kecepatan transfer yang tinggi, dan kompabilitas yang luas dengan banyak perangkat. Penggunaannya sangat mudah, tinggal plug and play. Saat ini, penggunaan flashdisk tidak hanya untuk menyimpan data, namun juga sebagai media untuk menginstal sistem operasi. Ini menggantikan media sebelumnya yang menggunakan CD atau DVD yang mulai ditinggalkan.

Penyimpanan awan

Kecepatan internet yang terus meningkat pesat dan turunnya harga media penyimpanan, membuat layanan penyimpanan awan semakin populer. Penyimpanan awan menjadi elemen penting dalam infrastruktur teknologi informasi modern, memfasilitasi kolaborasi, cadangan data, dan mengubah cara kita menyimpan, mengelola, dan berbagi informasi. Keunggulan yang ditawarkan penyimpan awan adalah pengguna dapat mengakses data dengan nyaman dimanapun, kapanpun dan perangkat apapun. Mengenai keamanan, pengguna tidak perlu khawatir. Setiap provider pastinya memiliki tim keamanan yang kuat. Harganya juga sangat murah, bahkan beberapa provider menyediakan secara gratis meski hanya beberapa GB.

Penulis: Rosita R. SukmaEditor: Rizki Daryono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *